Jumat, 14 Mei 2010

ANALISIS TENAGA KERJA PETANI KARET DI SUMSEL

ANALISIS TENAGA KERJA PETANI DI PERKEBUNAN KARET
(HEVEA BRASILLIENSIS) DI SUMATERA SELATAN

Prof.Dr.H.Tirta Jaya Jenahar,SE,MS
Dosen STIE APRIN Palembang

ABSTRACT
The research aims to find out analysis of labour farmer to handle income household of rubber estate for traditional farmer and modern farmer and to find out the affecting factors of allocation of labour household farmer. Primary data are from sample traditional farmers and modern farmers. The sample size is 360 respondent household farmers in three districts are Musi Rawas, Muara Enim and Musi Banyuasin in South Sumatra. The data analysed by eco-nomic analysis and regression analysis.
The result showed. That proportion allocation of labour traditional farmer and modern are 35,6% and 39,58% less than proportion income household farmer from rubber are 73,87% and 80,48% so the traditional farmer and modern farmer made ability allocation of labour to get income. The affect factors of allocation of labour are positive affect to income farmer, farmer age, total of member household, formal education, rubber replanting and negative affect to productivity of rubber, saving household, replanting are.
Keyword : Analysis economic, allocation of labour, impact.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tenaga kerja petani tradisional dan maju da-lam memperoleh pendapatan rumah tangga kebun karetnya, mengalokasikan tenaga kerja keluarga secara optimal dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi tenaga kerja keluarga petani. Pengumpulan data primer secara acak dilakukan pada bulan Mei sampai Nopember 2005 dengan mewawancara sebanyak 360 petani responden pada 12 desa sebagai perwakilan dari Kabupaten Musi Rawas, Muara Enim dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tahun dimana proporsi alokasi tenaga kerja petani tradisional dan maju sebesar 35,6% dan 39,58% lebih kecil dari proporsi pendapatan rumah tangga petani dari usahatani karet sebesar 73,87% dan 80,48%. Ini berarti hipotesa ditolak karena terbukti petani tradisional dan maju mampu mengalokasikan tenaga kerjanya secara optimal untuk usahatani karet. Namun masih terdapat waktu luang masing-masing 284 hok per tahun dan 265 hok per tahun.
Analisis regresi rumah tangga petani telah menghasilkan koefisien determinasi (R2) lebih dari 0,60. Alokasi tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan rumah tangganya, usia petani, pendidikan formal, peremajaan kebun karet dan jumlah anggota keluarga dan pengaruh negatif terhadap produktivitas kebun, tabungan rumah tangga petani dan luas areal karet.
Kata kunci : Analisis ekonomi, kebutuhan hidup, pengaruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar